Rabu, 06 April 2011

Google Lirik Kompetisi Robot untuk Uji Cloud Computing


Jakarta - Ada yang berbeda dari RoboGames tahun ini. Salah satunya kategori mengharuskan peserta mengadu kekuatan robot dengan menggunakan kontrol melalui cloud computing. Google pun menjadi sponsor utama dalam kategori ini.

Demikian diungkapkan oleh Ketua Tim Robotika Unikom, Yusrilla Kerlooza saat berbincang dengan detikINET sesaat sebelum bertandang ke Amerika Serikat. Menurutnya kategori anyar ini menjadi uji coba google akan kemampuan cloud computingnya.

"Kategorinya adalah '3kg Network Sumo'. Robot maksimal berbobot 3 kilogram yang dikendalikan secara nirkabel via koneksi internet (cloud computing). Mungkin ini salah satu cara google untuk mengetes kemampuan cloud computingnya. Apakah mampu menampung perintah banyak secara bersamaan. Ini mungkin loh ya, karena ini baru dan kita belum tahu seperti apa," paparnya.

Menurut Yus, demikian pria ini akrab dipanggil, pada dasarnya teknologi controlling via cloud computing sudah diterapkan dibeberapa industri di negara-negara maju. Namun masih terbatas dan belum terukur kemampuannya. Jadi salah satu fokus utama google dalam kategori di RoboGames tahun ini adalah mematangkan teknologi komputasi awan tersebut.

"Walaupun sudah ada tapi kemungkinan google menghendaki teknologi kendali via cloud computing bisa lebih matang daripada komunikasi direct via satelit atau radio frekwensi rendah. Kemungkinan kendali jaringan menjadi sesuatu lebih mature," jelas pria lulusan S3 ITB ini.

Kategori '3kg Network Sumo' ini merupakan kategori terbuka. Robot akan beradu kekuatan di dalam arena layaknya olah raga Sumo. Siapa yang bertahan di dalam arena, itulah pemenangnya.

"Intinya adalah saling mendorong robot lawan sampai keluar dari arena, layaknya Sumo. Namun dikendalikan secara manual oleh operator," katanya.

Tantangan dalam kategori ini, menurut Yus adalah kendali via internet yang memiliki response time yang tidak dapat diprediksi. Susah dipredikasi yang diakibatkan dari data collision atau galat diterimanya kode perintah dan sebagainya.

"Nah, teman-teman di sini mencoba teknik enkripsi kode perintah kendali yg mudah-mudahan ringkas di ukuran sehingga lebih cepat sampai ke robot dan cukup sulit untuk diretas," jelasnya.

KARAT Jadi Andalan

Untuk kategori ini, tim Unikom menurunkan robot yang baru 3 minggu lalu dibuat oleh veteran RoboGames yakni Rodi Hartono dan Tufiq N Nizar. Robot ini benar-benar memanfaatkan material yang ada, bahkan cenderung menggunakan barang bekas.

Framenya terbuat dari mainan bekas yang diperkuat batang besi dari copotan rak di kursi lipat yang dilas secara amatiran. Rangkaiannya standar yang dikombinasikan dengan modul wifi. Sedangkan modul kendali dari stik playstation yang dimodifikasi total.

"Bodi dari plastik dan plat besi yang secara kebetulan pola karatnya artistik, sehingga diekspose dengan cat semprot clear. Itulah kenapa kita namakan KARAT," jelasnya.

Disinggung apakah dirinya optimis bisa menjadi juara di kategori baru ini, Yus mengaku bingung. "Di 3kg Network Sumo yang sama sekali belum pernah lihat secara langsung pertandingannya, sehingga saya tidak tahu mesti optimis atau pesimis,"

Pun demikian, Unikom bukan tanpa persiapan tentunya untuk ikut kompetisi tersebut. Dua tahun lalu Unikom berhasil mengejutkan bangsa ini. Baru pertama kali mengikuti kompetisi tingkat dunia dan dengan robot yang dibuat dengan material seadanya tapi menjadi juara. Semoga Unikom berhasil memboyong gelar untuk kategori baru ini.

Tim robotika Unikom akan mengikuti dua kompetisi robot tingkat dunia di Amerika Serikat. Tim yang terdiri dari Yusrilla Kerlooza sebagai ketua tim dan Taufiq N Nizar sebagai dosen pembina serta

Mereka akan bertanding di 18 th Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest, Trinity College, Hartford, Connecticut pada 9-10 April dan disambung lagi di 2011 RoboGames, San Mateo, California pada 15-17 April.

sumber ; detikinet.com

Sponsored